Tinggal di luar negeri tanpa kontrol dari orang tua dan pengaruh pergaulan bebas, itulah alasan kenapa FISO merasa bertanggung jawab untuk memberikan Sex Education untuk para anggotanya. Pelajaran pertama yang kita ambil adalah sejarah sex Cina, dan kebetulan di 浦东滨江大道 (baca: pu dong bin jiang da dao) ada sebuah Chinese Sex Cultural Museum, jadi kita pergi bareng untuk belajar bersama. Memang mungkin sex itu tabu buat orang Cina, sampe museum ini diumpetin di ruang bawah tanah yang suer susah abis nyarinya, beruntung karena kita membawa beberapa orang yang instingnya terhadap hal-hal tabu semacam ini termasuk bagus, jadi akhirnya kita temukan juga tuh museum.
Sesaimpainya disana...BUSET !!! kita bener-bener kayak anak TK ngeliat kerangka dinosaurus, teriak sana teriak sini, ada pula yang ketawa-ketawi malu-malu, semua pada asik banget ngeliat barang-barang yang bersejarah tersebut, tidak disangka ternyata kultur sex Cina kuno ternyata sangat berkembang, ada ukir2an, lukisan, sejarah sex worship, foto pemilik "itu" terpanjang di dunia yang bernama Abdullah Daoud, pelana keledai yang didasin khusus untuk pengendara wanita (atau juga buat pria-pria yang terkadang maunya aneh-aneh), sepatu-sepatu ukuran super mini yang menceritakan tentang sejarah tentang foot binding (dimana perempuan diharuskan memakai sepatu super mini supaya telapak kakinya selalu tetap kecil) dan sebelom kita pulang kita disuguhi tontonan DVD pendidikan sex. Disana tersedia juga suvenir-suvenir unik yang berhubungan dengan sex, harganya tidak terlalu mahal, berkisar antara RMB20-RMB200.
Sebuah petualangan unik dan mendidik yang patut dicoba selama tinggal di Shanghai, dan museum ini dekat dengan area cafe dan bar 滨江大道 (baca: bin jiang da dao), jadi enaknya kalo kesana malem-malem, abis gitu bisa jalan-jalan ato nongkrong santai di cafe ato bar dengan pemandangan malam The Bund. (Suhu Aliong)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar