FISO tidak hanya aktif di lingkungan kampus tapi juga ikut aktif dalam beberapa kegiatan organisasi2 Indonesia di Shanghai lainnya; antara lain : Indonesia Solo Exhibition 2006, Shanghai Tourism Festival 2007 dan INDOS Launching Dinner.
Beberapa pelajar Indonesia dari Fudan bertugas sebagai interpreter dalam ajang Indonesia Solo Exhibition tahun itu. Banyak pengalaman yang didapat dalam kegiatan kali ini, dan yang paling tidak terlupakan adalah bertemu secara langsung dengan Presiden RI, Pak SBY, bahkan ada beberapa teman kita yang berhasil melewati penjagaan ketat dari para pengawal dan mendapatkan kesempatan foto bersama dan bersalaman dengan beliau (tapi berhubung kamera yang digunakan bukanlah kamera pribadi, jadi fotonya tidak tersedia, hiks!).
Pada setiap bulan September, Shanghai mengadakan Tourism Festival untuk negara2 yg ingin mempertunjukan budaya mereka ke masyarakat China, dan tentunya negara kita Indonesia pun tak ketinggalan untuk ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. FISO dan pelajar2 Indonesia yg berada di universitas lain pun ikut diundang oleh IBAS untuk membantu dalam acara tersebut. Untuk memperlihatkan budaya asli kita, diundang juga grup penari kecak asli dari Indonesia untuk berlatih bersama murid-murid Indonesia yg berada di shanghai dan mempertunjukannya pada acara Tourism Festival. Walaupun kita harus berlatih dengan susah payah untuk mempelajari gaya tarik kecak, tapi dengan banyaknya warga Indonesia yg berada di sini, kita jadi merasa adanya suasana kekeluargaan. Dan saat giliran kita tiba, kita pun harus mempertontonkan budaya kita di sepanjang Jalan HuaiHai (淮海路), dan setelah pertunjukan selesai kita mengadakan foto dan makan2 bersama. Yang paling heboh, setelah partisipasi kita dalam acara tersebut, kita diundang makan siang bersama dengan Menteri Perdagangan RI, Bu Marie Pangestu beserta suaminya Pak Adi Harsono.
Beberapa pelajar Indonesia dari Fudan bertugas sebagai interpreter dalam ajang Indonesia Solo Exhibition tahun itu. Banyak pengalaman yang didapat dalam kegiatan kali ini, dan yang paling tidak terlupakan adalah bertemu secara langsung dengan Presiden RI, Pak SBY, bahkan ada beberapa teman kita yang berhasil melewati penjagaan ketat dari para pengawal dan mendapatkan kesempatan foto bersama dan bersalaman dengan beliau (tapi berhubung kamera yang digunakan bukanlah kamera pribadi, jadi fotonya tidak tersedia, hiks!).
Pada setiap bulan September, Shanghai mengadakan Tourism Festival untuk negara2 yg ingin mempertunjukan budaya mereka ke masyarakat China, dan tentunya negara kita Indonesia pun tak ketinggalan untuk ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. FISO dan pelajar2 Indonesia yg berada di universitas lain pun ikut diundang oleh IBAS untuk membantu dalam acara tersebut. Untuk memperlihatkan budaya asli kita, diundang juga grup penari kecak asli dari Indonesia untuk berlatih bersama murid-murid Indonesia yg berada di shanghai dan mempertunjukannya pada acara Tourism Festival. Walaupun kita harus berlatih dengan susah payah untuk mempelajari gaya tarik kecak, tapi dengan banyaknya warga Indonesia yg berada di sini, kita jadi merasa adanya suasana kekeluargaan. Dan saat giliran kita tiba, kita pun harus mempertontonkan budaya kita di sepanjang Jalan HuaiHai (淮海路), dan setelah pertunjukan selesai kita mengadakan foto dan makan2 bersama. Yang paling heboh, setelah partisipasi kita dalam acara tersebut, kita diundang makan siang bersama dengan Menteri Perdagangan RI, Bu Marie Pangestu beserta suaminya Pak Adi Harsono.
Untuk mempersatukan warga Indonesia yg berada di Shanghai, beberapa pelajar dan profesional muda berencana membuat satu organisasi yang dapat menyatukan mereka. Dan dengan bangganya banyak pelajar dari Fudan yang ikut bergabung dalam organisasi tersebut yg terakhir diberi nama INDOS. Setelah diskusi yg panjang dan rapat yg berakali-kali, akhirnya kita pun setuju untuk mengadakan acara makan malam sebagai peresmian dari INDOS, acaranya diadakan pada tanggal 23 Mei 2008 di sebuah restoran Indonesia Bali Bistro yg baru dibuka di daerah JingAn(静安)。Acara berlangsung sangat sukses, dan kita pun berhasil mengumpulkan dana buat korban SiChuan(四川) yg baru terkena gempa. Sebagai organisasi yg baru berdiri tidak lama, ini adalah tanda yg bagus buat kita semua, semoga kedepannya bias membuat warga Indonesia di Shanghai saling kenal dan bersatu. (Adit)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar