“Shanghai ada pantai? Yang bener lu ah!”
Inilah pertanyaan pertama yang bakal nongol kalo ada yang ngajakin maen ke pantai di kota Shanghai. Ternyata bukan gombal, emang bener ada pantai yang namanya 金山 (baca : jin shan), sebuah pantai buatan manusia yang lumayan luas di tepian kota Shanghai. FISO jadi penasaran dan nyobain maen kesana.
Inilah pertanyaan pertama yang bakal nongol kalo ada yang ngajakin maen ke pantai di kota Shanghai. Ternyata bukan gombal, emang bener ada pantai yang namanya 金山 (baca : jin shan), sebuah pantai buatan manusia yang lumayan luas di tepian kota Shanghai. FISO jadi penasaran dan nyobain maen kesana.
Perjalanan selama hampir 1 jam lebih terasa cepat karena kita selalu bercanda ria selama di dalam mobil, sesampainya disana kita dikecewakan dengan pantai yang ombaknya mungkin hanya menang dari ombak saluran got di Jakarta. Tapi bukan FISO namanya kalo kita nyerah gitu aja sama keadaan, kita tetep bisa mencari hiburan tersendiri disana. Sesudah makan siang yang cukup memuaskan kita segera turun ke lautan pasir yang panasnya lumayan menyengat. Kangen dengan masa kecilnya, Jimmy (aka. Suhu Aliong) langsung aja maenin layang-layang yang dibawa oleh salah satu peserta trip kali ini, sesudah itu cowo-cowo menunjukkan ke-macho-an mereka dengan bermain sepakbola pantai, dan cewe-cewe hanya bisa menatap histeris melihat aksi-aksi para ksatria bermain bola.
Sore hari, kita jalan balik ke Shanghai, tapi FISO tak pernah meninggalkan keluarga besarnya sampai ke rumah dengan perut kosong, maka dari itu kita semua mampir di sebuah restoran Jepang di daerah 古北 ( baca : gu bei), sesudah perut kenyang kita semua balik ke rumah dan menunggu esok hari yang penuh dengan kepedihan (karena selama berjemur matahari tidak seorangpun mengoleskan krim sun block). (Suhu Aliong)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar